Selasa, 06 Januari 2015

Stratifikasi Sosial


Stratifikasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Menurut Pitirim Sorokin, sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas – kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkain usaha perjuangan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial:
1. kekayaan (materi)
2. kekuasaan (power)
3. kehormatan/kebangsawanan
4. tingkat pendidikan (pengetahuan)

nah, sekarang kita akan membahas Stratifikasi sosial dilingkungan rumah saya. Dilingkungan rumah saya terdapat beberapa perbedaan tingkat kekayaan atau status sosial. Jika dilihat dari faktor kekayaan, beberapa rumah dapat digolongkan kedalam golongan atas, beberapa rumah juga dapat digolongkan kedalam golongan menengan dan bawah. Mungkin salah satu faktor yang umum yang dapat dijadikan patokan sebuah keluarga atau rumah dapat digolongkan kedalam golongan atas, menengah atau kebawah adalah 'mereka mempunyai mobil atau tidak?','rumahnya bagus atau tidak?'.
Di 'Gang' rumah saya ada sekiranya 3 rumah yang dapat digolongkan kedalam golongan atas. Mereka mempunyai rumah yang cukup bagus, menarik, dan mempunyai mobil.

(gambar hanya contoh)

Disisi lain, ada juga beberapa rumah yang dapat dikelompokkan kedalam kelas menengah dan kebawah. Rumah tidak terlalu mewah dan tidak mempunyai mobil. Rumah saya sendiri termasuk kedalam golongan menengah, karna saya tidak mempunyai mobil :p .

Kebanyakan orang menganggap bahwa orang-orang yang mempunyai mobil adalah orang kaya dan pasti termasuk kedalam golongan atas. Menurut saya itu belum tentu mutlak seperti itu, karena orang yang mempunyai mobil tidak mutlak dia orang kaya dengan kebutuhan yang selalu terpenuhi. Jadi kata-kata 'punya mobil' tidak dapat dijadikan patokan untuk menentukan seseorang kaya atau tidak. Ada orang kaya yang tidak ingin mempunyai mobil, dan lebih memilih untuk menyimpan hartanya untuk memenuhi kebutuhan yang lebih pokok. 

Alangkah baiknya kita tidak memandang dan mengelompokkan orang/sekelompok orang kedalam golongan-golongan yang tadi, mau seseorang itu kaya atau miskin itu tidaklah penting, yang terpenting adalah kenyamanan kita dalam bermasyarakat tanpa memandang status sosial yang ada. Hidup rukun dan damai tanpa ada penggolongan kasta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar