Kesibukan seorang mahasiswa/I dalam perkuliahan sudah
tidak lagi diragukan kebenarannya, apalagi saat menjelang masa masa tingkat
akhir yang notabene tugas semakin banyak dan harus semakin serius
mengerjakannya karena tugas tugas yang diberikan berasal dari dosen yang sudah
bergelar tinggi, tentu penilaiannya pun tinggi. Beberapa orang memiliki pemikiran
kalau menyelesaikan tugas itu yang penting cepat selesai, untuk urusan hasilnya
seperti apa (baik atau buruk) itu urusan belakangan. Ada juga yang berpendapat
kalau menyelesaikan tugas itu harus bagus isinya, tertara rapih, teratur, dan
harus sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh dosen yang memberi tugas.
Menurut saya pribadi, saya lebih memilih untuk menyelesaikan
tugas dengan teratur dan rapih. Kenapa? Karena kita sudah ditaraf dimana kita telah
mencapai tempat tertinggi dalam masa masa pembelajaran, yaitu mahasiswa, sudah
bukan siswa lagi, jadi standar belajarnya pun harus lebih dari ‘siswa’. Begitu pula
dengan bagaimana cara kita mengerjakan tugas. Tapi mungkin beberapa orang
berpikir kalau tugasnya sulit untuk dipahami dan bukan dibidang mereka, semangat
belajar mereka pun seketika menghilang. Lebih memilih untuk menunggu teman yang
selesai terlebih dahulu kemudian meminta tugasnya lalu dia hanya mengedit saja
dan menjadi tugasnya sendiri. Kenapa harus seperti itu? Padahal jika kita ingin
mencoba hal baru, entah itu yang berhubungan dengan bidang kita atau tidak, itu
tidak ada sisi negatifnya sama sekali. Bahkan itu akan menambah wawasan kita menjadi
lebih luas. Sebelumnya tidak mengetahui tentang A B C D, sekarang lebih tau
banyak hal. Hanya tau saja tidak apa apa, tidak harus mengerti betul tentang
hal baru tersebut, tapi itu bisa menjadi dasar belajar kita untuk dikemudian
hari.
Beberapa orang juga berpikir kalau “ini bukan bidang
saya, jadi saya tidak mengerti”, kemudian tidak belajar sama sekali. Kenapa tidak
“ini materi baru untuk saya, mungkin akan saya pelajari terlebih dahulu
kemudian baru mengerjakan tugasnya”, itu lebih baik. Jika orang orang seperti ini
maka akan banyak orang orang yang pintar diberbagai bidang sekaligus. Karena mereka
mau mencoba terlebih dahulu, bukan menyerah terlebih dahulu. Dalam Al Qur’an
juga dijelaskan kalau orang yang
berilmu, berajatnya akan ditinggikan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ
لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Hai orang-orang beriman
apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Jika Al Qur’an sudah ‘berkata’
seperti itu, maka kenapa kita tidak melakukannya? Mencoba duhulu apa yang belum
pernah kita lakukan, seperti belajar tentang hal hal baru. Berpikir kalau kita akan
bisa melakukannya, berpikir kalau kita akan tetap semangat, berpikir kalau kita
akan tetap pada jalur yang akan mengantarkan kita pada ilmu pengetahuan yang
baru. Juga niat belajarnya adalah karena Allah, bukan karna dosen, bukan karna
tugas, tapi karena Allah akan meninggikan beberapa derajat orang orang yang
berilmu. Jika kita bisa seperti itu maka belajarpun jadi mudah, belajarpun jadi
ringan, apapun materi yang disuguhkan akan dapat kita terima dan kita pelajari,
untuk hasil bisa atau tidak urusan belakangan, yang penting mencoba terlebih
dahulu.
Cara belajar beberapa
orang memang berbeda beda, untuk itu ketahuilah cara atau metode belajar yang
efektif untuk masing masing dari kalian. Ada yang sebelum belajar harus nonton
sebuah film terlebih dahulu, agar otak fresh. Ada juga yang sebelum belajar
harus makan terlebih dahulu karena “tidak bisa fokus kalau perut laper”, atau sebelum
bejalar ada yang mendengarkan musik terlebih dahulu supaya suasana hati jadi
enjoy, atau mendengarkan murottal supaya hati jadi tentram agar dapat memulai
belajar dengan nyaman. Semua orang punya caranya masing masing.
Berikut beberapa tips
untuk meningkatkan konsentrasi dalam belajar :
1. Berusahalah
membuat ruangan belajar sebagai tempat khusus untuk belajar, tidak ada
keributan, mainan, atau pengalih perhatian.
2. Mulailah dengan
sesi belajar yang pendek saja. Tambah waktu belajar lima atau sepuluh menit
setiap hari hingga target itu tercapai.
3. Buatlah target
kecil dan beri selamat pada diri sendiri ketika hingga target itu tercapai.
4. Berusahalah
sekuat-kuatnya untuk tertarik dengan apa yang di pelajari!, kalau mata
pelajaran itu membuat bosan, cari teman yang menyukainya dan tanyakan
alasannya! Baca artikel, tonton video tentang topik tersebut, atau surving di
internet untuk mencari bahan tambahan tentang pokok bahasan tersebut.
5. Sebagian kita
memiliki tipe ”burung pipit” atau ”orang pagi”, sebagian lainnya bertipe ”burung
hantu” atau ”orang malam”. Burung hantu sulit belajar pada pagi hari. Burung
pipit akan mengantuk pada malam hari. Kapan waktu optimal kita? Belajarlah pada
waktu itu.
Jika kita menerapkan
poin poin diatas, insyaAllah semangat belajar kita akan meningkat. Juga yang
terpenting adalah niat belajar karena Allah subhanahu wa ta'ala.
Tetap semangat dan jangan menyerah!